Sebelumnya, dia mengungkapkan bahwa jagung lokal berpeluang untuk di ekspor. Hanya saja permasalahannya adalah kekurangan mesin pengering.
"Jadi ketika panen secara bersama-sama itu jagung biasanya mengalami proses supply yang terlalu tinggi. Sementara ini kan jenis pangan yang harus kita keringkan, jadi kita perlu mesin pengering," papar Budi.
Oleh karena itu, kata dia, saat ini Bulog tengah berupaya mempersiapkan semua kebutuhan pendukung ekspor jagung, termasuk mesin pengering/drier. Diperkirakan, Desember tahun ini mesin tersebut sudah ada.
(Taufik Fajar)