Dia menyebut, kenaikan yang signifikan tersebut membuat perseroan membukukan penjualan bersih sebesar USD 1,42 miliar, atau 110% lebih tinggi daripada periode yang sama tahun lalu.
“Perseroan melanjutkan strategi manajemen biaya yang efisien dan berhati-hati, guna memaksimalkan profitabilitas dari momentum kenaikan harga batu bara,” ujar dia.
Hingga Juni 2022, EBITDA ITMG mencapai USD 712 juta atau naik 218% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan laba bersih naik dari sebelumnya sebesar USD 118 juta menjadi USD 461 juta di semester I 2022.
Mulianto menyampaikan, perseroan akan terus melakukan eksplorasi tambang yang dimiliki guna memastikan pertumbuhan organik atas cadangan batu bara, mengembangkan lahan tambang yang baru, dan terus memperhatikan peluang yang ada pada sektor tambang mineral yang bersih.
(Feby Novalius)