Selain itu, ada peluang substitusi impor. Barang-barang yang pemerintah impor mau tidak mau dengan situasi ini harus dihentikan supaya devisa tidak habis untuk membayar impor.
"Yang masih impor apa? gandum, 11 juta ton. Di Indonesia gak bisa nanam gandum, gak bisa. Ya, campurannya gandum, gandum bisa dicampur cassava, sagu dan lainnya. Jadi saya mengajak Kadin NTT, tanam sorgum, NTT tuh tempatnya sorgum," tegas Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga menunggu Kadin untuk membuka peluang industri pangan lainnya seperti jagung karena permintaan banyak baik dari dalam maupun luar negeri.
(Feby Novalius)