Tahan Kenaikan Harga BBM, DPR Minta Pemerintah Beli Minyak Murah dari Rusia

Rizky Fauzan, Jurnalis
Rabu 24 Agustus 2022 14:34 WIB
Ilustrasi minyak. (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - DPR RI mendorong pemerintah untuk segera mengimpor minyak mentah murah dari Rusia.

Anggota DPR Komisi VII Syaikhul Islam mengatakan bahwa hal ini dapat menahan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Wacana tawaran minyak mentah murah dari Rusia sendiri memang kembali mencuat.

Rusia disebut menawarkan minyak mentah dengan harga 30% lebih murah dari harga pasar.

Dia mengutarakan, bodoh sekali apabila pemerintah sampai menolak tawaran tersebut.

 BACA JUGA:Pertamina Bakal Tutup SPBU Nakal yang Selundupkan BBM Subsidi

Menurutnya, harga BBM tak perlu naik dengan minyak mentah Rusia malah kalau bisa makin murah.

Hal itu disampaikannya di tengah rapat kerja Komisi VII degan Menteri ESDM Arifin Tasrif siang ini.

"Kalau ada tawaran crude Rusia lebih murah 30% dan kita ndak ambil alangkah g***nya kita pak. Dengan crude murah nggak akan ada kenaikan BBM. Malah turun kalau perlu harganya kan gitu," kata Syaikhul dalam rapat kerja Komisi VII dengan Menteri ESDM di gedung DPR, Jakarta, Rabu (24/8/2022)

Syaikhul menyebut bila pemerintah berani membeli minyak mentah murah dari Rusia, maka akan ada harapan harga BBM subsidi, yaitu Pertalite, tidak perlu dinaikkan seperti yang direncanakan pada saat ini.

"Jadi langkah ini penting demi kemaslahatan rakyat," ucapnya.

Sebagimana diketahui, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan minat membeli minyak mentah dari Rusia, hal itu dikatakan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.

"Rusia nawarin ke kita. India sudah ngambil, harganya lebih murah 30% dari harga pasar internasional," kata Sandiaga, dikutip dari akun instagram pribadinya.

"Kalau buat teman-teman CEO Mastermind ambil nggak? Pak Jokowi juga pikir yang sama, ambil," pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya