JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyatakan bahwa untuk kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite saat ini masuk ke dalam excersice atau sudah terdapat range-range harga kenaikan yang diajukan.
"Kita ada range-range sekian, berapa dampaknya ke kita ini perlu kajian dengan Kementerian-kementerian terkait," kata Arifin dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VII DPR di Senayan, Rabu (24/8/2022).
Saat ini, Kementerian ESDM tengah sedang menghitung penambahan kuota BBM Pertalite dan Solar Subsidi, yang mana seperti yang diketahui, kuota BBM ini sudah masuk dalam masa sekarat. Yang terang penambahan kuota akan dibarengi dengan program-program pembatasan Pertalite agar penggunaannya tepat sasaran
Adapun, sampai Juli 2022, kuota BBM Pertalite tersisa 6,2 juta Kilo Liter (KL) dari kuota sampai akhir tahun yang mencapai 23 juta KL. Sementara untuk konsumsi Solar subsidi hingga Juli 2022 sudah mencapai 9,9 juta KL dari kuota tahun ini sebesar 14,91 juta KL. Dengan begitu, maka sisa kuota Solar subsidi hingga Juni tinggal 5,01 juta KL.
"Penambahan kuota kita sudah usulkan, kita kalkulasikan apakah dalam semster dua ini kita bisa melakuan program-program tepat sasaran. Sehingga kuotanya tidak melebihi plafon anggaran pemerintah, kami berusaha untuk memenuhi energi masyarakat banyak tapi sebaiknya kita juga bisa mengimbau mereka-mereka yang mampu untuk tidak mengkonsumsi BBM subsidi," kata Menteri ESDM.