Ini akan menjadi kelebihan tersendiri bagi travel di tengah segera beroperasinya kereta cepat.
"Kereta cepat itu moda transportasi alternatif, kita tidak head to head dengan kereta cepat. Target marketnya berbeda. Tiket saja kan berbeda, mereka Rp300 ribuan, artinya marketnya berbeda, " jelasnya.
Selain itu, rute kereta cepat juga terbatas di dua pemberhentian saja. Sementara travel akan lebih leluasa menjangkau daerah kecil atau pusat kota.
"Sesekali mereka (penumpang) akan coba kereta cepat, tapi kalau harga lumayan mahal, akan jadi petimbangan juga. Sedangkan penggunaan shuttle adalah pekerja komuter," katanya.
Baca Selengkapnya: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Beroperasi 2023, Pengusaha Travel Makin Untung?
(Taufik Fajar)