Penumpang Hanya Ingin Bayar Kenaikan Tarif Ojol 5%

Heri Purnomo, Jurnalis
Sabtu 27 Agustus 2022 14:57 WIB
Share :

JAKARTA - Hasil survei yang dilakukan oleh Research Institute of Socio-Economic Development (RISED) mencatat 1.000 responden pengguna ojek online di tiga wilayah zonasi masih mau membaya kenaikan tarif ojol di lima persen bukan di kisaran 30%-50% kenaikannya.

"Ketika kita melakukan survei tersebut, kita tanya seberapa biaya yang anda bisa tanggung atau masih mau membayar? Nah dari survei itu kita ketemu di angka 5 persen," kata Ekonom RISED dari Universitas Airlangga dalam acara Polemik Trijaya FM dengan topik 'Mencari Titik Tengah Polemik Kenaikan Tarif Ojek Online' yang di pantau secara virtual di Jakarta, Sabtu (27/8/2022).

Adapaun dalam riset tersebut, masyarakat masih mau membayar kenaikan tarif di zona Wilayah I sebanyak lima persen kenaikan tarif ojolnya, untuk zona wilayah II empat persen dan zona wilayah III berada di 4,5 persen kenaikan tarif ojolnya.

Rumayya mengatakan jika kenaikan tarif ojol hanya dikisaran 5 persen maka tidak akan ada penurunan jumlah penumpang yang menggunakan ojok online.

"Karena konsumen tersebut yang menyatakan bahwa 5 persen itu dalam budget kita, artinya tidak akan ada perubahan konsumsi dengan angka 5 persen itu," katanya.

Namun disisi, Ketua Komunitas Konsumen Indonesia (KKI), David Tobing menyatakan bahwa sebenarnya konsumen tidak menginginkan adanya kenikan tarif. Hal itu dikarenakan akan adanya biaya tambahan yang dikeluarkan oleh konsumen.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya