Ia mengatakan, para investor masih akan berfokus pada prospek kinerja kedua perusahaan dibanding mengikuti kabar yang sudah menjadi wacana sejak lama tersebut.
“Karena ini berita yang sudah lama, saya rasa kali ini mungkin belum akan terjadi merger karena spesialisasi bisnis yang berbeda,” kata dia.
Dari sisi fundamental, kedua perusahaan disebut masih cukup optimistis di tengah pemulihan ekonomi Indonesia. Secara umum, kondisi tersebut juga dialami seluruh perusahaan di sektor perbankan. Hendriko mengatakan, kondisi pemulihan ini bisa dimanfaatkan sektor perbankan untuk lebih memperluas portofolionya.
(Taufik Fajar)