JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memprediksi bahwa tahun depan harga minyak masih akan berada di dekat USD100 per barel. Kendati demikian, minyak masih menjadi komoditas yang harganya sulit diprediksi.
Dalam RAPBN 2023 pemerintah menggunakan asumsi harga minyak di angka USD90 per barel. Hanya saja, secara pribadi, Sri memperkirakan harga minyak berada di kisaran USD80-100 per barel.
"Pergerakan harga minyak yang volatile tahun depan mungkin dinetralisir dengan forecast pertumbuhan ekonomi yang relatif melemah atau soften, sehingga kemungkinan forecast-nya ada sedikit di bawah atau USD100 (per barel)," ujar Sri dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu (31/8/2022).
Minyak dunia, sebut Sri, merupakan komoditas yang sangat bergejolak pergerakannya karena tidak hanya dipengaruhi permintaan dan penawaran, namun juga sudah menjadi alat perang saat ini.
"Dia sudah menjadi alat perang dari sisi geopolitik competition sehingga prediksi dan behaviour dari harga minyak jadi sangat tidak pasti," ungkap Sri.