JAKARTA - Presiden Jokowi dikabarkan sudah menerima hasil hitung-hitungan terbaru harga BBM subsidi. Rencanakan BBM jenis Pertalite dan Solar segera dinaikan dari harga saat ini.
Penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubisidi jenis Pertalite dan biosolar guna mengatasi subsidi yang membebani keuangan negara, akibat fluktuasi harga minyak dunia.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Pengusaha Makanan Minuman Teriak
Pemerintah menyiapkan anggaran subsidi dan kompensasi BBM dan listrik hingga Rp502 Triliun dan diperkirakan merangkak naik mencapai Rp698 Triliun sebagai imbas melonjaknya harga energi dan juga pangan, yang dipicu perang Rusua-Ukraina.
Menurut Direktur Eksekutif Moya Institute Heri Sucipto, langkah penyesuaian harga BBM bersubsidi memang tidak terelakkan, seperti yang terjadi juga di masa lalu.
Baca Juga: 98% Mobil Pengguna Pertalite Orang Mampu, Ini Faktanya
“Namun penting dicari formula yang tepat agar kehidupan sosial-ekonomi masyarakat tidak terlaku terdampak,” ucap Heri, Jumat (2/9/2022).
Sementara itu, Pengamat Ekonomi UGM yang juga Mantan Ka Wantimpres Sri Adiningsih menuturkan bahwa APBN memang perlu dijaga supaya tidak mengalami defisit. Pasalnya, Sri Adiningsih mengatakan, APBN itu berfungsi bukan hanya untuk subsidi BBM, tetapi untuk memitigasi dampak Pandemi Covid-19 dan untuk memulihkan perekonomian nasional.
Oleh sebab itu, Sri inginan pemerintah untuk menyesuaikan harga BBM tentu saja didasarkan banyak pertimbangan.
"Bukan sekadar menjaga stabilitas APBN, melainkan juga memacu kesejahteraan masyarakat (public spending), dan kesiapan dukungan anggaran bagi penyelesaian masalah lainnya," ujarnya.
(Feby Novalius)