JAKARTA - Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), mencatat konsumsi masyarakat terhadap bahan bakar bersubsidi meningkat tajam setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menyatakan bahwa konsumsi BBM mencapai 85% dari total konsumsi BBM nasional.
“Jadi saat ini kondisinya adalah sebuah kombinasi, yakni meningkatnya rata-rata konsumsi harian masyarakat serta tingginya porsi konsumsi Pertalite dan Solar secara nasional," ungkap Irto, Senin (5/9/2022).
Menurutnya, kebutuhan yang sangat besar ini harus diimbangi dengan ketersediaannya, dan Pertamina berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan BBM tersebut. Dia memastikan ketersediaan stok Pertalite dan Solar saat ini masih aman bagi masyarakat. Perseroan juga memastikan proses distribusi BBM subsidi ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) berjalan maksimal.
Irto mengatakan ketahanan stok Pertalite dan Solar pada 2 September ini berada diangka yang aman, Pertalite di level 18 hari, Solar di level 20 hari, dan terus diproduksi. Proses produksi mulai dari hilir hingga ketersediaan stok BBM di SPBU juga terus dimonitor melalui Pertamina Integrated Enterprise Data and Center Command (PIEDCC) secara real time.
“Melalui PIEDCC, Pertamina dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam memastikan ketersediaan stok BBM hingga di SPBU. Misal, stok di salah satu SPBU sudah menipis, kami bisa mengalihkan distribusi dan menjadikan SPBU itu sebagai prioritas, jadi masyarakat jangan khawatir dan kami imbau untuk tidak melakukan pembelian berlebihan,” katanya.