Minyak Rusia mengalir sampai Asia
Setelah invasi ke Ukraina pada Februari, Rusia dihadapkan pada penurunan jumlah pembeli minyak mentah Ural. Sejumlah pemerintah dan perusahaan asing memutuskan menghindari produk energi dari Rusia, dan hal ini membuat harganya turun.
Pada satu titik di awal tahun, minyak mentah Rusia lebih murah USD30 per barel dibandingkan minyak mentah Brent [yang menjadi tolok ukur global].
Harga pasti minyak mentah yang dijual ke India belum diketahui harganya, namun potongan harga minyak mentah Rusia telah mencapai sekitar USD20 per barel.
Padahal, jumlah impor minyak mentah dari Rusia ke India sempat turun tipis pada Juli lalu karena harganya kurang menarik dibandingkan minyak mentah dari Arab Saudi.
Pemerintah India mengatakan tetap membeli produk bahan bakar fosil dari Rusia, karena mereka harus mendapatkan minyak dari tempat yang paling murah.
Menanggapi hal ini, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan "setiap barel minyak mentah dari Rusia yang dikirim ke India terdapat kandungan darah warga Ukraina di dalamnya."
Namun, pemerintah Amerika Serikat mengakui bahwa mereka tak bisa menghentikan aksi jual-beli ini karena tidak ada sanksi sekunder pada negara-negara lain yang melakukan bisnis dengan Rusia.
Belum jelas pula apakah India atau China akan mengikuti rencana negara-negara G7 (Inggris, AS, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang) untuk membatasi minyak Rusia dalam upaya menghambat pemasukan Moskow dari ekspor energi.
(Taufik Fajar)