JAKARTA – Terungkap ini penyebab harga BBM di Malaysia lebih murah dari Indonesia. Ada beberapa hal yang membuat harga BBM di Malaysia lebih murah dibandingkan Indonesia.
Pertama adalah perbedaan komponen pembentuk harga di kedua negara. Harga BBM di Malaysia tidak berubah meskipun ada kenaikan harga minyak dunia. Hal ini karena penerapan subsidi besar-besaran yang diterapkan Pemerintah Malaysia.
Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga (PPN) Subholding Commercial and Trading Pertamina Irto Ginting mengatakan besarnya subsidi yang digelontorkan Malaysia tidak bisa menyamai subsidi yang sudah diberikan Pemerintah Indonesia.
"Subsidi mereka (Malaysia) sebenarnya besar, tapi kalau dibandingkan seluruh subsidi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia, itu jauh lebih besar," ungkap Irto, Rabu (7/9/2022).
Faktanya, Harga Jual Eceran (HJE) di Malaysia lebih murah. Selain itu produk yang dijual juga adalah BBM yang lebih ramah lingkungan.
Penetapan harga eceran produk minyak bumi, baik bensin maupun solar di Malaysia yang telah berlaku sejak 1983 ditetapkan berdasarkan biaya operasional, margin untuk distributor produk minyak bumi, komisi untuk pemilik SPBU, pajak penjualan dan subsidi. Dengan komponen pemberian subsidi dan pengecualian pajak penjualan membuat harga BBM di Malaysia menjadi yang termurah dibanding negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.
Selain itu, ada fakta lain yang membuat tidak bisa membandingkan harga BBM di Malaysia dengan di Indonesia secara apple to apple.
Pertama, Malaysia adalah negara pengekspor (Net Eksportir) minyak sementara Indonesia pengimpor (Net Importir). Kedua, jumlah penduduk Malaysia 32 juta jiwa. Ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 260 juta jiwa.
Dari sisi populasi kendaraan, di Malaysia ada 33 juta kendaraan, sedangkan di Indonesia jumlah kendaraannya lebih dari empat kali lipatnya, yaitu sebanyak 145 juta kendaraan.
Terakhir adalah terkait luas dan kompleksitas pendistribusian di Malaysia yang jauh lebih sederhana dibanding Indonesia. Seperti diketahui Malaysia hanya daratan sementara Indonesia negara kepulauan sehingga ragam moda transportasi yang digunakan untuk distribusi otomatis menambah komponen biaya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengungkapkan, Malaysia juga memberikan subsidi bahan bakar dan harga BBM tidak mengikuti skema pasar. Hanya saja tujuan pemberian subsidinya berbeda dengan skema pemberian subsidi yang ada di Indonesia.
"Fokus Malaysia dengan kita (Indonesia) berbeda. Mereka fokus pertumbuhan sehingga memberikan subsidi yang besar," ungkap Komaidi.
Menurut dia, informasi yang beredar di masyarakat terkait harga BBM di Malaysia yang lebih murah dibandingkan di tanah air harus bisa dijelaskan secara gamblang juga oleh pemerintah maupun Pertamina. Dengan begitu, isu yang berkembang di masyarakat tidak menjadi bola liar dan memperkeruh suasana.
"Kalau ada yang menyampaikan bahwa Malaysia tidak ada subsidi mungkin belum mendapat info lengkap. Semestinya hal-hal semacam ini dengan sederhana dijelaskan oleh pemerintah atau Pertamina," kata Komaidi.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)