JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) tengah mengejar penyelesaian pembangunan dua mega proyek Engineering, Procurement & Construction (EPC). Kedua proyek tersebut adalah Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Lambur berkapasitas 2 x 4 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tambak Lorok.
Direktur Operasi II Hutama Karya, Ferry Febrianto mengungkapkan PLTM Lambur saat ini telah mencapai progres fisik 100% dan masuk fase pemeliharaan.
“Kita terapkan Automatic Operation System, dimana seluruh proses unit beroperasi secara otomatis dengan menggunakan Water Level Management, juga menggunakan Capacitor Bank yang berfungsi untuk menstabilkan dan memperbaiki tegangan yang diperlukan untuk auxiliary peralatan yang dapat memperpanjang umur dari peralatan-peralatan yang digunakan,” ujar Ferry dikutip Minggu (11/9/2022).
Proyek yang berlokasi di Pekalongan, Jawa Tengah dengan nilai kontrak total Rp 197,2 miliar itu telah melewati seluruh tahap uji coba dan segera masuk ke tahap Commercial Operation Date (COD) untuk menyuplai listrik ke sistem Jawa-Bali menggunakan jaringan 20 kV.
Sementara proyek PLTGU Tambak Lorok, lanjut Ferry, telah mencapai 96 persen, dimana lingkup kerja Hutama Karya meliputi pekerjaan sipil seperti soil improvement, struktur dan bangunan, serta instalasi peralatan.
PLTGU Tambak Lorok Blok 3 dengan nilai investasi Rp 4,8 triliun itu nantinya akan menjadi pembangkit listrik pertama di wilayah Asia Pasifik yang menggunakan teknologi turbin gas HA (High-efficiency Air-cooled) dan menghasilkan listrik berkapasitas 600-850 MW.
Penggunaan teknologi terkini dengan combined cycle atau kombinasi pembangkit tenaga gas dan uap paling efisien ini telah memenuhi standar manajemen kualitas lingkungan internasional.
Terlebih lagi penggunaan turbin gas ini dikombinasikan dengan sistem Carbon Capture & Storage (CCS) yang dapat mengurangi emisi gas karbondioksida (CO2) sebanyak 95 persen, dengan menginjeksikan gas ke bawah permukaan bumi dan di lautan dalam.
Ferry menyebut kebutuhan listrik bagi masyarakat perlu dipenuhi untuk menjamin aktivitas dan kegiatan masyarakat agar dapat berjalan dengan baik.
“Dengan dibangunnya PLTM Lambur 2x4 MW dan PLTGU Tambak Lorok Blok 3 ini, diharapkan mampu memenuhi kebutuhan listrik dan juga mendukung komitmen Pemerintah dalam pemerataan listrik demi terwujudnya energi berkeadilan,” kata dia.
(Taufik Fajar)