JAKARTA – Indonesia bukan lagi raja minyak sehingga kebutuhan nasional belum bisa diimbangi dengan produksi. Kebutuhan minyak untuk beberapa tahun ke depan belum bisa dicukupi atau diimbangi oleh produksi pada tahun yang sama.
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengungkapkan hal itu karena saat ini masih masa pemulihan dari pandemi Covid-19 sehingga biasanya konsumsi akan jauh lebih cepat dibandingkan peningkatan kapasitas produksi.
"Sehingga yang terjadi kemungkinan pelepasan stok untuk dalam jangka waktu tertentu," ujarnya dalam program Market Review di IDX Channel, Selasa (13/9/2022).
Dia menjelaskan, akibat pandemi Covid-19 banyak pompa yang diistirahatkan akibat keterbatasan, pembatasan sosial yang membatasi orang untuk bisa masuk ke kawasan produksi, otomatis ada beberapa infrastruktur yang terpaksa diistirahatkan dan untuk diaktifkan kembali membutuhkan waktu yang lama.
"Sementara di sisi konsumsi tidak bisa ditawar, waktunya tidak bisa ditawar mundur menyesuaikan produksi kan tidak bisa, jadi mau tidak mau stok yang ada yang akan dipakai terlebih dahulu," imbuhnya.
Komaidi menerangkan bahwa biasanya negara-negara besar umumnya memiliki stok minyak untuk beberapa bulan ke depan. Sehingga menurutnya kemungkinan stok itu yang akan dilepas untuk menjaga kebutuhan jangka pendek.
"Nah hukum ekonomi dasar kalau permintaannya meningkat sementara penawarannya katakanlah stagnan atau bahkan turun maka harga akan meningkat," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)