Syahrul mengatakan sejauh ini sebelas komoditas strategis Indonesia dalam keadaan aman, tidak kuran dan tidak langka. Sebelas komoditas tersebut di antaranya beras, gula, daging, telur, cabai, bawang dan juga kedelai.
"Neraca pangan kita cukup siap, makanan kita siap, Alhamdulillah kita overstock dan cukup untuk makan kita ke depan," katanya.
Saat ini demonstrasi plot (demplot) kerja sama Kementan dan Pusat Penelitian Pengembangan dan Penerapan Bioteknologi (P4B) dengan luas tanam 1 ha dan didukung teknologi mikroba google varietas Dega 1 dan Migo 2 yang mampu berproduksi 3 ton per ha.
Target pengembangan kedelai nasional melalui Bantuan Pemerintah pada 2022 mencapai 352 ribu ha dengan pengembangan kedelai di Provinsi Banten mencapai 11.580 ha. Dari total luas lahan tersebut, 200 ha di antaranya berada di Kabupaten Serang, 11.210 Ha di Pandeglang, dan 170 ha di Kabupaten Lebak.
"Yang pasti dukungan offtaker sangat diperlukan untuk kepastian harga dan kepastian penjualan di tingkat petani. Saat ini harga kedelai konsumsi rata-rata Rp10.000-12.000 per kg, hal ini menambah gairah petani untuk bertanam kedelai. Juga yang tak kalah penting adalah sosialisasi hasil demplot secara masif untuk peningkatan minat petani. Ke depan, kita tidak lagi demplot tapi pengembangan berskala luas," kata dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)