JAKARTA – Kenaikan tarif ojol dikeluhkan warga. Pasalnya, ongkos ke kantor jadi lebih mahal usai tarif ojol dinaikkan.
Sebagaimana diketahui, Kenaiakn BBM memicu naiknya tarif ojek online (ojol) yang sudah berlaku mulai Sabtu, 10 September 2022.
"Komponen penghitungan jasa ojol itu ada biaya langsung dan biaya tidak langsung. Untuk komponen biaya jasa ojol, ada tiga komponen, yaitu biaya atau pengemudi yaitu kenaikan UMR, asuransi pengemudi, jasa minimal order 4 km, dan kenaikan harga BBM," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugianto.
Berikut fakta naiknya tarif ojol dikeluhkan warga yang dirangkum Okezone, Sabtu (17/9/2022).
1. Ongkos ke kantor mahal
Kenaikan tarif ojol membuat ongkos ke kantor semakin mahal. Seorang pengguna ojol bernama Fauzi mengatakan dirinya keberatan dengan adanya kenaikan tersebut. Menurutnya, kenaikan itu menambah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk keperluan lain.
"Dengan adanya kenaikan tarif ojol ini sih saya ngeluh ya. Biasa sebelum adanya kenaikan tarif ini bisa buat ngopi dan rokok lah, jadi dengan adanya kenaikan ini kita jadi terbebani," katanya.
2. Bebani Masyarakat
Hal yang sama juga dikeluhlan oleh pengguna lain bernama Meti yang sehari-hari menggunakan layanan ojek online untuk ke tempat kerjanya.
"Sangat terbebani ya dengan adanya kenaikan ini, apalagi kan saya setiap hari menggunakan ojol untuk (pulang oergi ke kantor). Biasanya sih saya dari rumah ke kantor sebelum adanya kenaikan tarif ini hanya mengeluarkan uang sebesar Rp19.000, dan untuk saat ini berkisar Rp25.000," kata Meti saat ditemui di kawasan Cipete.