JAKARTA - Pekerja Indonesia diakui komitmen bekerja di luar negeri. Salah satunya pekerja yang bekerja di perkebunan Clock House, Maidstone, Kent, Inggris Selatan.
Mentor di Clock House Farm, Claudiu Netiou mengatakan pekerja Indonesia memiliki tingkat komitmen dan rasa hormat yang tinggi, berbeda dengan pekerja dari negara-negara lain.
“Mereka berasal dari belahan dunia lain, dari budaya yang berbeda, senang bekerja dengan mereka. Komitmen mereka merupakan contoh bagus,” ujarnya, dikutip dari BBC Indonesia, Jumat (23/9/2022).
Baca Juga: Mau Kerja di Inggris, Pekerja Indonesia Harus Bayar Rp70 Juta ke Agen Penyalur
Bahkan, cara bekerja orang Indonesia bisa menjadi pemetik buah tercepat pada musim-musim petik mendatang.
"Pemetik buah tercepat berasal dari Rumania yang telah bekerja memetik blackberi selama 12 tahun. Gede (Suardika) bekerja di tim yang sama dan baru memetik buah selama lebih sebulan. Saya rasa dalam musim-musim ke depan, dia akan lebih maju dan bisa menjadi pemetik tercepat,” kata Claudiu.
Di perkebunan-perkebunan Inggris, para pemetik buah biasanya dibagi dalam tim yang terdiri dari sekitar 35 orang.
Baca Juga: Jadi Pahlawan Devisa Negara, Pekerja Migran Dipastikan Dapat KUR
Para pekerja memetik stroberi, rasberi, bluberi, blackberi, apel dan plum, hasil buah yang sebagian besar dipasok ke supermarket besar, termasuk Marks & Spencer, Waitrose, Sainsbury’s, dan Tesco.
Selain di Clock House Farm, para pekerja Indonesia tersebar di sekitar 15 perkebunan di seluruh Inggris.
Inggris memerlukan puluhan ribu pekerja musiman setiap tahun.
Agen-agen perekrutan, termasuk AG Recruitment, mencari tenaga kerja di luar Eropa di tengah kekurangan tenaga kerja musiman yang dialami Inggris akibat Brexit dan juga karena perang di Ukraina.
Sebelum Brexit dan perang di Ukraina, banyak pekerja musiman yang datang dari Polandia, Rumania, Bulgaria.
Tahun lalu, dari puluhan ribu tenaga kerja yang diperlukan di perkebunan, dua pertiga di antaranya berasal dari Ukraina dan juga Rusia.
Tahun ini, agen perekrut mencari dari negara yang lebih jauh termasuk Indonesia, Vietnam, Mongolia, Nepal, Tajikistan, Kazakhstan.
(Feby Novalius)