Ia menegaskan arah pemulihan Indonesia yang sudah sangat baik ini harus dipertahankan melalui kerja sama kebijakan fiskal dan moneter untuk menangani berbagai masalah yang merupakan scarring effect dari pandemi.
Masalah itu di antaranya mengenai stabilisasi dan pemulihan ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan normalisasi hingga terkait pelaku mikro seiring Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masuk sampai ke level rumah tangga.
“APBN menjadi shock absorber, shock-nya sebetulnya sangat dalam tapi masyarakat, Anda semua masih bisa duduk di sini, menikmati listrik, menikmati AC, keluar masih makan, jalan di luar masih macet,” jelas Sri Mulyani.
(Taufik Fajar)