BUMN IFG Minta Suntikan Dana Pemerintah, Buat Apa?

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Jum'at 30 September 2022 11:55 WIB
Ilustrasi suntikan dana. (Foto: Freepik)
Share :

"Total penyaluran KUR 2020 itu Rp 198 triliun, dan realisasi penyaluran KUR 2021 sampai Rp285 triliun artinya ada kenaikan 44%. Pada saat yang sama, di perbankan kenaikan kredit hanya lima persen. Jadi artinya perbankan lebih hati-hati dan wajar karena kondisi ekonomi yang tidak menentu," katanya.

Untuk itu, ucap Pantro, IFG hadir untuk memberikan garansi kepada perbankan dalam menyalurkan KUR agar UMKM sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia tetap bisa berjalan.

Dia mengatakan 60% perekonomian Indonesia digerakan oleh sektor UMKM. Hal ini yang mendasari pemerintah terus meningkatkan target KUR ke depan.

"Tahun ini target KUR pada 2022 sebesar Rp373 triliun artinya naik 31%, 2023 targetnya dinaikkan lagi menjadi Rpn470 triliun dan berikutnya (2024) mencapai Rp585 triliun. Artinya dalam dua tahun ke depan akan ada kenaikan penyaluran KUR lebih dari 20% setiap tahunnya," tuturnya.

Pantro menyebut dukungan pemerintah akan memperkuat permodalan Askrindo dan Jamkrindo dalam memberikan penjaminan pada KUR. Dia mengatakan realisasi penjaminan KUR Askrindo mencapai Rp75,2 triliun yang disalurkan kepada lebih dari 1,58 juta debitur UMKM dan Jamkrindo sebesar Rp101,1 triliun dengan UMKM yang menjamin sebanyak 2,21 juta debitur UMKM hingga Juni 2022.

Pantro juga menilai IFG sebagai perusahaan asuransi tidak bisa melakukan peminjaman untuk permodalan tersebut. Sementara itu, lanjut Pantro, kapasitas IFG selaku induk holding pun sangat terbatas.

Pasalnya, IFG telah melakukan penambahan modal sebesar Rp6,7 triliun pada Juni lalu untuk penyelesaian pemegang polis Jiwasraya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya