Garuda Indonesia (GIAA) Raih Laba Rp56,4 Triliun di Semester I-2022

Agregasi Harian Neraca, Jurnalis
Senin 10 Oktober 2022 12:03 WIB
Garuda Indonesia kantongi laba (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) meraih laba bersih senilai USD3,76 miliar atau sekitar Rp56,4 triliun (asumsi kurs Rp15.000/USD). Angka itu melonjak dibandingkan priode yang sama tahun lalu yang justru masih mencatatkan rugi bersih USD898,65 juta atau sekitar Rp13,4 triliun.

Laba signifikan GIAA di enam bulan pertama 2022 ditopang oleh pendapatan restrukturisasi utang senilai USD2,85 miliar.

Perseroan juga membukukan pendapatan usaha sebesar USD878,69 juta, meningkat 26,1% dari periode yang sama tahun lalu senilai USD696,8 juta. Maskapai pelat merah itu mencatatkan beban usaha USD1,22 miliar, turun dari periode sama tahun 2021 yang sebanyak USD1,38 miliar.

Kemudian, Garuda membukukan pendapatan dari restrukturisasi utang sebanyak USD2,85 miliar di semester I-2022. Selain itu, ada keuntungan dari restrukturisasi pembayaran mencapai USD1,34 miliar.

Alhasil, GIAA membukukan laba sebelum pajak USD4 miliar. Sedangkan, laba periode berjalan perseroan tercatat senilai USD3,76 miliar. Di semester I-2021, Garuda membukukan rugi periode berjalan USD901,65 juta. Per 30 Juni 2022, total liabilitas GIAA berjumlah USD8,21 miliar.

Lebih kecil dari kondisi per 31 Desember 2021 yang sebanyak USD13,3 miliar. GIAA per 30 Juni 2022 mencatatkan ekuitas negatif USD2,35 miliar. Membaik dari 31 Desember 2021 yang ekuitasnya negatif USD6,11 miliar.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra pernah bilang, memang terjadi peningkatan yang signifikan pada laba bersih perseroan di semester I-2022. Hal itu dipengaruhi oleh adanya pencatatan pendapatan restrukturisasi utang.“Seiring dengan disahkannya proposal perdamaian melalui putusan homologasi PKPU beberapa waktu lalu turut memperbaiki posisi ekuitas perusahaan,” kata Irfan.

Perseroan mengungkapkan, semakin terkendalinya pandemi dan yang juga berkontribusi pada peningkatan mobilisasi masyarakat serta pembukaan penerbangan antarnegara tentunya menjadi sinyal positif untuk mengakselerasikan langkah pemulihan kinerja yang terus dioptimalkan oleh perusahaan.

Kedepannya, Garuda Indonesia akan menambah pengoperasian sebanyak 3 armada B737-800 NG yang sebelumnya direlokasi oleh lessor untuk melengkapi proyeksi pengoperasian armada Garuda Indonesia yang diperkirakan akan mencapai 60-70 armada di akhir tahun 2022 mendatang.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya