JAKARTA - Dampak harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diprediksi akan terus berlanjut.
Harga BBM yang mengalami kenaikan dinilai memiliki dampak tidak langsung pada industri pusat perbelanjaan.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja mengatakan bahwa dampak tidak langsung tersebut terjadi dengan penurunan daya beli di masyarakat.
Karena, pada dasarnya pusat perbelanjaan tidak menggunakan energi atau BBM bersubsidi.
BACA JUGA:Ini Alasan Harga BBM Malaysia RON 95 Lebih Murah dari Pertalite RON 90
“Pusat perbelanjaan kan sejak tahun 2015 sudah tidak menggunakan energi subsidi, jadi dampak langsungnya memang tidak ada. Tapi, dampak tidak langsungnya pada daya beli khususnya pada masyarakat menengah kebawah,” kata Alphonzus di Jakarta, Kamis (13/10/2022).
Alphonzus mengungkapkan, meskipun pemerintah menaikkan harga BBM, tapi tetap mempersiapkan langkah antisipasi terkait potensi penurunan daya beli.
Dia bilang, bantalan sosial tersebut diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat.
“Pemerintah sempat menunda pengumuman kenaikan BBM, tujuannya agar bisa menyalurkan bansos, seperti BLT, BSU untuk menopang daya beli masyarakat kelas bawah yang belum pulih dari dampak Covid-19,” katanya.