Pertumbuhan Pasar Modal RI Lebih Baik dari Negara Lain, Ini Buktinya

Antara, Jurnalis
Jum'at 14 Oktober 2022 14:39 WIB
Ilustrasi saham. (Foto: Freepik)
Share :

JAKARTA - Kinerja Pasar Modal Indonesia dinilai menorehkan pertumbuhan positif dengan volatilitas yang relatif terjaga dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara (ASEAN).

Dikutip Antara, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi mengatakan kinerja IHSG menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan bursa ASEAN dan regional, yakni berada di posisi 6.939,15 poin atau meningkat 5,43% secara year to date (ytd) pada 11 Oktober 2022.

Di mana pertumbuhan IHSG telah menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah yakni di level 7.318,01 pada 13 September 2022.

 BACA JUGA:Investor Pasar Modal Hampir 10 Juta, Didominasi Anak-Anak Muda

Sebagai informasi, kinerja bursa saham negara ASEAN lain seperti Singapura turun -0,60% ytd, Thailand turun -5,73% ytd, Malaysia turun -11,53% ytd, dan Vietnam turun -32,84% ytd per 11 Oktober 2022.

"Keseluruhan capaian Pasar Modal Indonesia sangat penting dalam upaya mewujudkan Indonesia sebagai tempat berinvestasi yang aman, nyaman, dan terpercaya," jelasnya.

Adapun untuk market cap saat ini juga tercatat mencapai Rp9.142 triliun atau meningkat sebesar 10,75 persen ytd per 11 Oktober 2022.

Selain itu, dia menyebut para pengusaha (emiten) juga mulai meningkatkan aktivitas penghimpunan dana melalui Pasar Modal.

Di mana hingga 11 Oktober 2022, tercatat, aktivitas penghimpunan dana di pasar modal masih cukup tinggi, yakni sebesar Rp179,66 triliun dari 168 emisi yang terdiri dari 42 Penawaran Umum Perdana Saham, 22 Penawaran Umum Terbatas, 16 Penawaran Umum Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk, serta 88 Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk di tahap I dan tahap II.

Untuk 168 kegiatan emisi itu, 48 di antaranya adalah emiten baru, bahkan, Inarno menyebut hingga saat ini sudah ada puluhan perusahaan lagi yang mengincar untuk melakukan penawaran umum perdana.

Sebagai informasi, pertumbuhan emiten ini juga diikuti oleh pertumbuhan jumlah investor ritel yang meningkat hampir sembilan kali lipat dibandingkan lima tahun terakhir yang mencapai 9,85 juta Single Investor Identification (SID) hingga 11 Oktober 2022.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya