Menurut Heru, biomethane menarik untuk investasi dalam jangka panjang ke depan. Apalagi kondisi global saat ini, banyak industri dunia fokus pada investasi bersih berasis green energy.
Dengan pemanfaatan biomethane, investor akan mendapatkan kredit karbon pengurangan gas rumah kaca dan Bio sertifikat Green House Gas Reduction atas konversi bahan bakar dari fosil ke metana berbasis bio.
Di Indonesia sendiri, pemerintah pun menggencarkan berbagai program energi bersih khususnya di masa transisi menuju energi terbarukan. Sesuai Paris Agreement 2016, pemerintah menargetkan untuk penurunan emisi 29-41% pada tahun 2030 dengan sumber energinya menggunakan 23% energi terbarukan tahun 2025, dan 31% tahun 2050.
“Biomethane merupakan produk energi bersih berbasis bio sehingga dapat mencegah emisi di seluruh rantai nilai. Bahan baku untuk menghasilkan biomethane juga berkelanjutan dan melimpah, sehingga dapat diolah dimanfaatkan dalam jangka panjang,” kata Heru.
(Dani Jumadil Akhir)