Krisis Ekonomi Global, Bagaimana Sistem Keuangan RI?

Michelle Natalia, Jurnalis
Jum'at 21 Oktober 2022 10:27 WIB
Bank Indonesia. (Foto: BI)
Share :

JAKARTA - Perekonomian global saat ini tengah diwarnai gejolak tekanan inflasi yang tinggi hingga pengetatan suku bunga moneter.

Hal itu karena bank sentral di berbagai negara maju mulai menaikkan suku bunga acuan secara agresif mengikuti penguatan mata uang dolar AS (USD).

Kendati demikian, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memastikan bahwa stabilitas sistem keuangan Indonesia tetap aman di tengah situasi tersebut.

 BACA JUGA:BI Prediksi Pertumbuhan Kredit Tembus 8,5% di 2022

“Stabilitas sistem keuangan berada dalam kondisi yang terjaga di tengah perlambatan ekonomi dunia, tingginya inflasi global, serta agresifnya pengetatan moneter negara maju,” ujar Perry di Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Hal ini juga didukung oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,44% di kuartal II-2022 lalu.

Pemulihan intermediasi perbankan juga ditunjukkan oleh penyaluran kredit yang terpantau baik dengan angka 10,66% di semester I-2022.

"Pulihnya intermediasi ini merupakan hasil dari respon kebijakan akomodatif BI, bersinergi erat dengan pemerintah, OJK, dan LPS,” lanjut Perry.

Dia mengatakan ketahanan sektor keuangan terjaga karena permodalan yang kuat dan likuiditas yang relatif longgar.

Capital Adequacy Ratio(CAR) perbankan sebesar 24,66% juga menunjukkan bahwa perbankan memiliki ketahanan dan bantalan yang kuat untuk menyerap potensi penurunan kualitas kredit.

Likuiditas perbankan dinilainya masih sangat longgar, tercermin dari alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AS/DPK) sebesar 29,99%.

"Inklusi keuangan saat ini juga meningkat, yang didorong oleh akselerasi digitalisasi. Ke depannya BI akan terus melakukan bauran kebijakan untuk mengatasi berbagai potensi tekanan ke depan, termasuk ekspektasi inflasi," pungkas Perry.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya