Kenapa Biaya Hidup di Jepang Mahal? Ini Jawabannya

Rina Anggraeni, Jurnalis
Jum'at 28 Oktober 2022 16:34 WIB
Ilustrasi (Foto: Freepik)
Share :

JAKARTA- Kenapa biaya hidup di Jepang mahal menarik untuk diulas. Jepang dikenal sebagai negara dengan biaya hidup tinggi di dunia. Bahkan, barang kebutuhan sehari-hari pun dibanderol dengan harga mahal.

Jepang sendiri memiliki empat besaran mata uang kertas yakni 10 ribu yen, lima ribu yen, dua ribu yen dan seribu yen. Sedangkan uang logam tersedia dalam pecahan 500 yen, 10 yen, lima yen serta satu yen. Pembayaran berbagai transaksi di Jepang umumnya dilakukan secara tunai.

Kenapa biaya hidup di Jepang mahal dikarenakan tingkat konsumsi masyarakatnya 111,16% lebih besar daripada Indonesia. Angka ini menunjukkan bahwa biaya konsumsi Jepang dua kali lebih besar daripada Indonesia.

Apalagi harga beberapa barang di Jepang sangat jarang mengalami kenaikan. Harga makan siang favorit sekitar 500 yen atau setara Rp54.255 dan terus seperti itu sampai 2021.

Contohnya, harga menu combo restoran cepat saji yang ada di Jakarta dengan harga Rp 50.000 (¥391). Di Tokyo, menu ini hanya bisa dinikmati dengan harga Rp 88.000 (¥690) yang artinya jauh lebih mahal. Jadi bagi yang ingin ke Jepang, sediakan uang setidaknya dua kali lipat lebih banyak.

Selain makanan, biaya hidup yang besar di Jepang dapat dilihat dari biaya tempat tinggal yang nominalnya tidak sedikit. Jika dibandingkan dengan Jakarta, sewa tempat tinggal di Tokyo jauh lebih mahal. Untuk satu kamar berlokasi strategis di Tokyo biayanya hampir Rp 15 juta (¥116.000). Biaya ini 3 kali lipat lebih mahal dibandingkan biaya sewa di Indonesia. Meskipun melipir sedikit ke pinggiran Tokyo, mendapatkan kamar apartemen seharga 50.000 yen pun tidak mudah

Salah satu penyebab kenapa biaya hidup di Jepang mahal karena adanya perbedaan pendapatan yang sangat jauh. Jika melihat ulasan sebelumnya, maka tidak mengherankan kenapa biaya hidup sangat mahal di Jepang karena pendapatan yang mereka dapatkan juga sebanding. Pendapatan di Indonesia memiliki perbedaan yang sangat signifikan dengan Jepang.

Jika di rata-ratakan, Indonesia PDB per kapita tahun 2019 hanya berkisar pada angka Rp 59.131.782 atau ¥440.001(Rate 1 JPY = IDR 134.39 pada 01/06/2020)(*). Sedangkan di Jepang rata-rata pendapatan masyarakatnya pada tahun 2019 adalah 49.391.752 Rupiah (¥367.500) . Melihat angka tersebut sudah dapat disimpulkan bahwa tidak heran kenapa biaya hidup di Jepang mahal. Hal ini karena biaya hidup ditunjang dengan pendapatan yang memadai.

Di Jepang, mobil yang dijual harganya tidak jauh dengan harga mobil yang di Indonesia. Dengan menyiapkan budget kurang lebih dari Rp 300 juta, Kamu sudah bisa mendapatkan mobil dengan spesifikasi yang mumpuni. Bedanya, jika anda memiliki kendaraan di Jepang anda harus siap membayar pajak kendaraan yang tinggi yang sangat jauh bila memiliki kendaraan di Indonesia.

lalu bagaimana dengan biaya kesehatan di Jepang? anda bisa menghabiskan uang 159 ribu Rupiah untuk beli obat yang diminum selama enam hari.

Melihat fakta tersebut, memang cukup sulit bagi penduduk Indonesia untuk hidup di Jepang. Daya beli masyarakat di Tokyo yang besar membuat Negara ini menjadi salah satu Negara terkaya dengan pendapatan per kapita penduduk yang tinggi. Hal yang patut ditiru adalah hidup hemat orang Jepang yang mampu mengimbangi daya beli yang tinggi.

(RIN)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya