60 Negara Terancam Krisis Utang, RI Bertahan dari Gejolak Ekonomi Dunia

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Senin 31 Oktober 2022 13:09 WIB
60 Negara Terancam Krisis Utang, RI Bertahan dari Gejolak Ekonomi Dunia
Share :

JAKARTA - Ekonomi negara-negara dunia sedang tidak baik-baik saja. Rentetan dampak sebelum dan sesudah pandemi Covid-19 sangat terasa bagi sebagian negara. Sebut saja Sri Lanka.

Kini Sri Lanka dihadapkan dengan krisis ekonomi terburuk dalam sejarah, bahkan negara tersebut sudah bangkrut.

Sri Lanka yang kini telah bangkrut akibat gagal bayar utang luar negeri yang lebih dari Rp700 triliun dan inflasi lebih dari 50%.

BACA JUGA:Ngeri! 60 Negara Terancam Masuk Jurang Krisis Utang 

Cadangan devisa Sri Lanka turun menjadi sekira USD1,6 miliar atau setara Rp22,8 triliun) pada akhir November. Angka ini hanya cukup untuk membayar impor selama beberapa minggu, sementara total utang luar negeri diperkirakan lebih dari USD45 miliar atau setara Rp643 triliun.

Salah satunya adalah utang ke China yang semakin menumpuk hingga melampaui USD5 miliar (Rp71,7 triliun) untuk pembangunan berbagai proyek infrastruktur, termasuk jalan, bandara, dan pelabuhan.

Data terbaru, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memprediksi 60 negara terancam mengalami krisis utang. Apalagi, sudah ada data 28 negara yang antre menjadi pasien International Monetary Fund (IMF)

"Sebanyak 60 negara terancam krisis utang," kata Sri Mulyani, Jakarta, Rabu 26 Oktober 2022.

BACA JUGA:Krisis Pangan Ancam Dunia, Wapres: Kita Sudah Siapkan Strategi 

Sri Mulyani mencontohkan Sri Lanka. Di negara tersebut mengalami krisis ekonomi yang kompleks. Mayoritas anak-anak di Sri Lanka kini terpaksa mengonsumsi makanan yang hampir tidak mengandung protein. Ini adalah krisis yang melanda di setiap level, dari makro ekonomi hingga molekuler.

"Sebelumnya sudah terlihat contohnya yaitu Sri Lanka. Ada 60 negara sudah terjebak dalam debt distress, atau kondisi keuangannya dinilai sudah bisa memicu krisis utang, bahkan krisis ekonomi," ujar Sri Mulyani.

Saat ini kondisi ekonomi global juga dibayangi ancaman resesi global 2023. Ekonomi dunia belum pulih dari pandemi Covid-19 namun sudah dihantam dengan tekanan geopolitik akibat perang Rusia-Ukraina. Perang ini kemudian memicu lonjakan harga komoditas, yang kemudian mendorong kenaikan inflasi, krisis energi, hingga pangan.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya