Ancaman Resesi 2023, Apa Strategi Bank Digital?

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Jum'at 04 November 2022 07:30 WIB
Singapore Fintech Festival ke-7. (Foto: Okezone/Dani Jumadil Akhir)
Share :

SINGAPURA - Situasi ekonomi global tahun depan penuh tanda tanya. IMF hingga World Bank sudah memperingatkan soal ancaman resesi 2023.

Ancaman resesi ini tentu menjadi warning bagi seluruh industri di Tanah Air, termasuk industri perbankan yang di dalamnya terdapat bank digital.

Direktur Utama PT Bank Jago Tbk (ARTO) Kharim Siregar turut mengantisipasi ancaman resesi global 2023. Namun, untuk sektor perbankan, ada beberapa hal yang bisa dijalankan agar bertahan di tengah ancaman resesi.

 BACA JUGA:Sandiaga : Kita Harus Berani Ambil Risiko Hadapi Resesi 2023

Menurut Kharim, perbankan harus memiliki modal yang kuat, membuat buffer untuk manajemen risiko hingga mencetak laba yang berkelanjutan

"Kalau ini enggak ada, untuk hadapi resesi itu ngeri. Saya ngomong industri perbankan secara keseluruhan karena tahun 1998 saya sudah di banking ya," kata Kharim dalam acara Singapore Fintech Festival (SFF) ke-7 di Singapore Expo, Singapura Kamis (3/11/2022).

Namun dirinya berharap tidak terjadi resesi global 2023. Sebab, jika terjadi resesi dampaknya bukan hanya bank digital, tetapi juga bank korporasi, consumer, hingga bank besar, bahkan industri lainnya.

"Jadi kena semua sektor. Jadi benar-benar jagain bersama. Kan ini ada hal kompetitif satu-satu, tapi ada hal yang bersama-sama dijaga," katanya.

Untuk itu dirinya meminta perbankan harus menjaga kepercayaan masyarakat jika terjadi resesi.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya