JAKARTA - Petrokimia Gresik mendukung kemandirian industri nasional dengan melakukan kajian pembangunan pabrik asam nitrat dan amonium nitrat.
Rencana ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) joint study antara Petrokimia Gresik dengan PT Dahana (Persero) yang disaksikan langsung Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, dalam acara “Indo Defence Expo dan Forum 2022”.
Baca Juga: Petrokimia Gresik Raup Laba Rp1,94 Triliun, Naik 175%
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, Petrokimia Gresik bersama PT Dahana (Persero) yang berpengalaman dalam tata niaga Asam Nitrat dan Amonium Nitrat akan membentuk tim untuk menyusun Pre Feasibility Study pembangunan pabrik Asam Nitrat dan Amonium Nitrat di area pabrik Petrokimia Gresik.
Sebagai informasi, Asam Nitrat dan Amonium Nitrat merupakan produk turunan dari Pabrik Amoniak. Di mana Petrokimia Gresik saat ini memiliki dua pabrik Amoniak dengan kapasitas produksi 1.105.000 ton per tahun.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Petrokima Gresik Catat Laba Rp1,42 Triliun
Selain itu, tambahan pasokan gas sebesar 150 MMSCFD juga akan dimanfaatkan untuk pengembangan pabrik Amoniak-Urea (Amurea) III.
“Petrokimia Gresik memiliki potensi besar untuk mendirikan pabrik Asam Nitrat dan Amonium Nitrat yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk berbasis Nitrat,” tandas Dwi Satriyo, Jumat (4/11/2022).
Seperti diketahui, saat ini Petrokimia Gresik memiliki pupuk NPK bermerek “Petro Nitrat” dengan formulasi 16-16-16 yang mengandung Nitrogen dalam bentuk Nitrat untuk tanaman hortikultura dan buah-buahan. Selain itu, Amonium Nitrat nantinya juga akan dimanfaatkan sebagai bahan baku oleh PT Dahana (Persero).