Louis menambahkan untuk pangsa digital memang perusahaan terus berkembang. Sebagai gambaran, penjualan online sudah mencapai 5% dan akan terus ditingkatkan karena pertumbuhan di sektor penjualan online sangat cepat.
Untuk daerah sendiri, Louis mengatakan di Pulau Jawa masih memegang kendali sekitar 60% dan diikuti oleh Sumatera, Kalimantan, dan bagian Indonesia Timur.
"Kalau dari perusahaan kami tetap growth di Pulau Jawa antara Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten," kata Louis.
Jayamas Medica Industri juga menjajaki pasar ekspor meskipun total produksi belum signifikan. Louis mengatakan pihaknya akan terus bereksplorasi dan mengikuti aturan untuk ekspor dimana ada kesempatan yang bisa dikerjakan atau terbuka untuk perusahaan yang bisa kerja sama.
Adapun saat ini Jayamas Medica Industri sudah ekspor ke Mongolia untuk masker habis pakai digunakan untuk lab, sedangkan untuk menyimpan sample diekspor ke Amerika Serikat.
Dari segi persaingan, Louis melihat sejak pandemi justru industri alat kesehatan banyak yang melirik karena terus suplai dan produksi.
Jelang listing IPO besok, OMED melepas sebanyak 4,05 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp25 setiap saham, yang mewakili sebanyak 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, dengan harga penawaran Rp204 per saham.
(Taufik Fajar)