Namun, dia tetap mengingatkan agar para milenial memahami produk yang ditanamkan modalnya.
Jangan sampai mereka justru tak paham, terutama untuk segala risiko yang mungkin bisa terjadi.
"Kita si berharap bahwa para investor-investor individual ini mengerti tentang pengelolaan keuangan, risiko-risiko yang ada, gitu ya, terus profil risiko dia sendiri seperti apa, keterkaitan produk-produk investasi dengan tujuan mereka," katanya.
Dia pun meminta untuk para milenial melakukan investasi atas keinginan sendiri, jangan sampai ada paksaan dari pihak manapun.
"Sehingga pada saat mereka berinvestasi, mereka paham dan sadar bahwa investasi yang dilakukan itu betul-betul dengan pertimbangan. Tidak dengan emosional, tidak dengan sekedar ikut-ikutan," pintanya.
"Karena kan yang diinvestasikan dananya mereka sendiri, bukan dana orang lain. Jadi untuk investor-investor individual, terutama investor-investor yang mungkin baru mulai bertransaksi, atau investor yang mungkin kita bilang investor kedua," tambahnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)