JAKARTA - Pemerintah China memberlakukan pelonggaran lockdown dinilai memberikan dampak positif terhadap kenaikan harga.
Lantas sejauh mana hal ini dapat berimplikasi pada saham-saham berbasis energi maupun lebih spesifik ke saham berbasis fossil atau minyak?
CEO PT Elkoranvidi Indonesia Investama, Fendi Susiyanto mengatakan, memang kalau China sendiri merupakan negara konsumen energi terbesar, pasarnya ada disana, termasuk Indonesia yang juga ekspor terbesar kesana.
BACA JUGA:China Borong 1 Juta CPO hingga Produk Pertanian-Perikanan Indonesia
"Kalau kita lihat seiring dengan mulai dilonggarkannya lockdown China di kota-kota besar di sana berlangsung cukup lama ya kita tunggu-tunggu, itu membuat ekspektasinya meningkat kembali terhadap permintaan energi terutama dari China," jelas Fendi dalam segmen Market Buzz Power Breakfast IDX, Senin (14/11/2022).
Hal tersebut, lanjut Fendi, memberikan harapan baru jika dilihat dari kebiasaan yang ada di market.
Fendi melihat harga minyak global saat ini Minyak Brent dan West Texas Intermediate (WTI) juga sebelumnya mengalami tekanan.