JAKARTA - Sejumlah pengusaha pertambangan mengaku khawatir harga logam dasar yang tidak stabil di pasar global dapat mempengaruhi produksi dan ketersediaan bahan baku untuk memulai program hilirisasi.
Direktur PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC), Evelyne Kioe mengungkapkan instabilitas harga logam telah mempengaruhi penjualan perseroan.
"Kita sangat bergantung pada pemulihan ekonomi Indonesia dan ekonomi global. Harga logam dasar terus berfluktuasi sejak 2021," kata Evelyne di Jakarta, dikutip Kamis (17/11/2022).
BACA JUGA:Harga Logam Timah Diprediksi Tembus USD25 Ribu/MT Ditopang Mobil Listrik
Diketahui penjualan ZINC di semester I/2022 mengalami penurunan 17,72% yoy menjadi Rp411,34 miliar, dibandingkan periode sama tahun lalu di level Rp499,94 miliar.