Dalam kesempatan tersebut, Airlangga juga menyaksikan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara simbolis sebesar Rp1,18 triliun kepada lima orang debitur yang merupakan pedagang di Pasar Flamboyan. KUR yang disalurkan tersebut merupakan skema KUR Mikro dan KUR Kecil dengan besaran penyaluran mulai dari Rp40 juta hingga Rp400 juta untuk masing-masing debitur. Penyerahan KUR tersebut dilakukan oleh penyalur dari Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank Syariah Indonesia, serta Bank Kalimantan Barat.
Program KUR tersebut merupakan salah satu program Pemerintah yang dioptimalkan dalam mendukung pengendalian inflasi melalui akses pembiayaan untuk penguatan kelembagaan petani yang juga termuat dalam Peta Jalan Pengendalian Inflasi 2022-2024. Hingga 31 Oktober 2022, KUR telah diberikan kepada 6,26 juta debitur dengan realisasi penyaluran mencapai 80,30% atau Rp299,64 triliun dari target 2022 sebesar Rp373,17 triliun. Sementara berdasarkan sektor, penyaluran KUR sektor perdagangan telah mencapai 43,7% dari total penyaluran dan tercatat tertinggi kedua setelah sektor pertanian.
“Secara nasional, UMKM selalu dibantu dalam 3 tahun terakhir dengan program pemulihan ekonomi nasional atau PEN, berbagai upaya UMKM termasuk bantuan Presiden untuk UMKM, termasuk juga kemarin untuk warung, pedagang kaki lima. Namun ke depan akan kita dorong lagi terkait restrukturisasi daripada kredit UMKM yang kemarin sudah dibahas dengan OJK untuk dilanjutkan. Jadi kemudahan UMKM dilanjutkan sampai tahun depan,” pungkas Airlangga.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)