JAKARTA - Stok beras menjelang akhir 2022 dikabarkan sudah menipis hingga menjadi kekhawatiran untuk ketersediaannya di awal 2023 mendatang.
Hal itu diungkap oleh Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang (KKPIBC), Zulkifli Rasyid yang menyebut stok beras saat ini sangat menipis.
Bahkan dia memproyeksikan tidak cukup hingga Februari 2023.
"Kami sebagai pelaku pasar, kalau mengetahui surplus kan harusnya lebih. Tapi kenyataannya sekarang ini mulai di bulan Agustus kemarin itu stok beras berkurang dan menipis sampai saat ini," ujarnya dalam dialog Polemik Menimbang Impor Beras di Tengah Klaim Surplus yang diselenggarakan oleh PATAKA, Selasa (29/11/2022).
BACA JUGA:Buwas Curhat Ditolak Pengusaha Beras Besar
"Ini kelihatannya, kritis-kritisnya nanti akan terjadi di Desember, Januari dan Februari," lanjutnya.
Pria yang akrab di sapa Zul itu menjelaskan, hal itu lantaran stok Bulog yang saat ini tersedia kurang lebih 625 ribu ton diyakini tidak akan cukup menghadapi kebutuhan masyarakat diakhir tahun hingga Februari 2023.
Hal yang memprihatikannya lagi, kata dia, saat ini harga terus melonjak sedangkan beras yang datang dari berbagai daerah ke Pasar Induk Cipinang, dapat dibilang tidak ada.
Adapun stok satu-satunya yang dapat membantu untuk saat ini adalah dari Bulog.
"Tapi stok yang ada sekarang juga kelihatannya tidak terlalu banyak, sangat memprihatinkan. Jadi satu-satunya untuk mengambil langkah kita harus impor," ungkap Zul.