Sri Mulyani: Ini saatnya APBN Mulai Disehatkan Kembali

Anggie Ariesta, Jurnalis
Kamis 01 Desember 2022 11:57 WIB
Sri Mulyani. (Foto: MPI)
Share :

Oleh karena itu, lanjut dia, Indonesia juga harus meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan berbagai risiko tersebut.

Di sisi lain, ekonomi global dengan inflasi tinggi dan pengetatan moneter diperkirakan juga akan mengalami stagflasi dan tensi geopolitik meningkatkan juga risiko dari non ekonomi.

"APBN 2023 dirancang sebagai instrumen untuk tetap menjaga optimisme dan terus meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan dari risiko global," katanya.

Pendapatan negara tahun depan juga diprediksi Rp2.463 triliun, di mana perpajakan mencapai Rp2.021 triliun, PNBP Rp441,4 triliun dan hibah Rp0,4 triliun.

Selanjutnya belanja tahun depan mencapai Rp3.061,2 triliun, di mana belanja pemerintah pusat mencapai Rp2.246,5 triliun dan transfer ke daerah Rp814,7 triliun.

Defisit APBN tahun 2023 makin mengecil, yaitu sebesar Rp598,2 triliun atau 2,84%, yang menurut Sri Mulyani ini secara konsisten melaksanakan Perppu 1 2020 atau UU 2 tahun 2020 yaitu konsolidasi fiskal dimana pada tahun 2023 defisit harus dijaga dibawah 3% dari GDP.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya