Asal tahu saja, capex tahun depan sebesar Rp11 triliun bersumber dana dari pinjaman bank 70% dan sisanya ekuitas. Kemudian rincian penggunaan yaitu Rp7 triliun untuk penyelesaian Cisumdawu dan sisanya untuk pengerjakan seksi 3 dan 4 tol Antasari-Depok-Salabenda. Kemudian, lanjut Hasyim, perseroan akan kembali menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) guna meminta persetujuan kembali Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
Kata Hasyim, tahun ini perseroan sudah mendapat izin right issue tapi belum terlaksana dan akhirnya mundur di tahun depan, Maka bila tidak ada aral melintang, Februari 2023 kembali menggelar RUSPLB untuk right issue yang dananya untuk menyelesaikan proyek Cisumdawu. Hingga tutup tahun 2022, perseroan memproyeksikan pendapatan meningkat menjadi Rp3,12 triliun dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp2,20 Triliun.
Peningkatan total pendapatan dipengaruhi peningkatan volume lalu lintas pada sejumlah ruas tol yang tergabung dalam CMNP Group, yang secara konsisten dan signifikan mengalami kenaikan sejak tahun 2020, serta penyesuaian tarif tol yang terjadi pada beberapa ruas jalan tol yang dikelola oleh CMNP Group.
Selain pendapatan tol, perseroan juga berhasil mencetak laba usaha menjadi Rp1,38 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp987 triliun. Laba kotor juga mengalami peningkatan menjadi Rp1,49 triliun serta peningkatan laba bersih menjadi sebesar Rp1,10 triliun. Hal tersebut berhasil dicapai perseroan sebagai upaya responsif dalam menghadapi masa Pandemi di tahun 2020.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)