JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan bahwa neraca pembayaran Indonesia membaik.
Bahkan, APBN di akhir tahun 2022 dihitung defisit di 2,49%.
"Jika dilihat, APBN didesain awalnya dengan defisit 4,5%, jadi ini defisitnya 2 persen lebih rendah dengan adjustment yang makin menguat. Itu luar biasa untuk perekonomian," ujar Sri dalam Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Jakarta, Rabu (21/12/2022).
Hal ini juga memang didorong oleh penerimaan negara yang bagus, yang juga karena ada faktor komoditas dan adanya transformasi ekonomi.
Di mana ini yang menyebabkan ekonomi RI memiliki nilai tambah yang lebih banyak dan menjadi sumber penerimaan negara yang cukup signifikan.