8. BNI
Berbeda dengan BUMN lainnya, PMN PT Bank BNI Tbk yang baru disetujui Komisi VI DPR RI dan Kementerian BUMN pada 2021 lalu sebesar Rp 3,5 triliun. Artinya ada potensi dikurangi Kemenkeu berdasarkan pertimbangan khusus.
Sebelumnya, PMN BNI yang diajukan sebesar Rp7 triliun, di mana, perseroan akan mengembangkan bisnis dan penguatan modal untuk meningkatkan modal tier I dan capital adequacy ratio (CAR).
9. BTN
Kementerian Keuangan telah menyampaikan permohonan privatisasi untuk PT Bank BTN Tbk, kepada Komisi XI DPR RI. Privatisasi BTN akan dilakukan melalui rights issue, di mana pemerintah akan menyuntikkan PMN sebesar Rp 2,48 triliun.
Jumlah tersebut setelah dilakukan pengurangan sebesar Rp 500 miliar dari PMN awalnya yang diusulkan senilai Rp 2,98 triliun. Sehingga PMN BTN mencapai Rp 2,48 triliun.
10. InJourney
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney mengajukan PMN sebesar Rp9,31 triliun pada tahun ini. Hanya saja hingga kini belum ada pengumuman resmi berapa nominal dana yang sudah disepakati.
Dana itu digunakan untuk penguatan permodalan dalam rangka restrukturisasi, pengembangan infrastruktur pariwisata dan infrastruktur aviasi, serta lahan dan penyelesaian proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
11. ID FOOD
Holding BUMN Pangan atau ID FOOD mengajukan PMN tahun anggaran 2022 sebesar Rp1,2 triliun. Belum diketahui berapa nominal yang ditetapkan Kemenkeu.
PMN digunakan untuk penguatan industri pangan dan peningkatan inklusivitas petani, peternak, nelayan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
12. Damri
PMN untuk Perum Damri sebesar Rp867 miliar. Angka ini meningkat dari usulan awal yakni sebesar Rp 250 miliar. Dana segar ini digunakan untuk perbaikan struktur modal perusahaan dan kapasitas usaha dalam menyelesaikan proyek penugasan dan pengembangan usaha.
Adapun dua BUMN lain penerima PMN tahun ini adalah PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) sebesar Rp2 triliun, dan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) sebesar Rp3 triliun.
(Taufik Fajar)