JAKARTA - Cara memberantas dan menindak 'maling' BBM subsidi dengan berbagai macam modus. Salah satu modus yang sudah diungkap BPH Migas adalah dengan modus helikopter.
BPH Migas akan mengandalkan kecangihan teknologi. Hal itu sejalan dengan program Pertamina yang merencanakan adanya pembatasan pemberian BBM bersubsidi dengan menggunakan MyPertamina.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati menilai bahwa dengan menggunakan teknologi tersebut, maka tidak akan ada lagi penyalahgunaan BBM bersubsidi dengan modus operasi helikopter mengisi solar secara bertahap di satu waktu di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Hal tersebut dikarenakan data kendaraan yang mengisi bahan bakar di SPBU terdata dan terintegrasi ke SPBU lainnya.
"Diharapkan dengan penggunaan teknologi itu tidak lagi orang bermain main, contohnya nantinya antar SPBU dan SPBU lainnya itu datanya akan terintegrasi. Dan nanti orang akan menunjukkan melalui QR Code. Jadi itu tidak bisa lagi seperti yang helikopter (pengisian BBM dengan satu mobil secara berkala)," katanya di Jakarta, Selasa (3/1/2023).
"Kalau sekarang kan orang bisa keliling dari satu SPBU ke SPBU lainnya. Ke depan dengan adanya teknologi. Jadi karena sudah terintegrasi kalau kuotanya udah habis di satu SPBU maka dia tidak bisa mengisi di tempat lain," tambahnya.
BPH Migas mencatat sepanjang 2022 pihaknya bersama Polri telah mengamankan sebanyak 1.422.263 liter BBM dengan 786 kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi yang dilakukan oleh sejumlah pihak.