JAKARTA - Sosok pemilik Dapur Cokelat adalah pengusaha bernama Ermey Trisniarty. Tak butuh waktu lama bagi wanita 46 tahun itu untuk membuka diri tentang seluk beluk membangun dapur dari coklat hingga sukses saat ini.
Bagaimana kisah Ermey Trisniarty dalam membangun perusahaan sudah berusia 20 tahun ini?
Ermey Trisniarty lahir di Jakarta pada 2 Mei 1975 dan memulai karier di bisnis coklat sejak 2001. Dirinya memutuskan untuk memulai Dapur Cokelat berdasarkan kenangan masa kecilnya dan juga berawal dari hobi.
Ermey Trisniarty adalah anak ketiga dari tujuh bersaudara yang dibesarkan dengan kasih sayang antara orang tua dan tantenya, pemilik usaha menjahit. Di lingkungan ini, kreativitasnya mulai muncul dan ia rutin membuat barang-barang kecil seperti tas rajutan dan gaun.
Baca Juga: INSPIRASI BISNIS: Yuk Intip di Balik Suksesnya Dapur Cokelat
Pada 1994, Ermey Trisniarty berencana untukmasuk jurusan pastry di National Hotel Institue (NHI). Dia ingat pergi ke Bandung bersama ayahnya untuk mengejar pendidikan impiannya.
Selepas kuliah, Ermey mengaku mulai mendalami mata kuliah tentang cokelat di semester kedua, yang membuatnya semakin tertarik untuk belajar. Selain mengerjakan proyek kuliah, Ermey sering menghabiskan waktu luangnya dengan membuat kue coklat di rumah dan di kos.
Karena kecintaannya pada cokelat, Ermey mulai menjual kue cokelat buatannya, meski meminjam uang dari ayahnya. Hebatnya, dia berhasil melunasi pinjaman tersebut hingga bisa membeli hanphone terbaru ada saat itu.
Baca Juga: Ini Dia Kue Cokelat Favorit SBY yang Juga Dipesan Megawati saat Ulang Tahun
Beberapa makanan pencuci mulut terlaris saat itu adalah potongan coklat isi buah dan coklat putih dengan potongan ceri. Akhirnya, keinginan Ermey untuk berkarir di industri coklat menjadi luar biasa dan dia bisa mulai memasak coklat.
Berkat dedikasi dan dukungan penuh dari suaminya, Okky Dewanto, Ermey Trisniarty dengan berani memutuskan membuka toko cokelat. Toko pertamanya terletak di Jakarta Selatan bernama Toko Coklat, hingga kemudian toko ini bernama Dapur Coklat.
Penciptaan perusahaan ini dimulai dengan visi dan hasrat untuk membuat kue dan kue kering yang luar biasa. Bisnis ini dimulai sebagai bisnis rumahan paruh waktu.
Bertahun-tahun kemudian, Ermey Trisniarty berhasil mengubah bisnis rumahannya menjadi bisnis yang kini mengoperasikan lebih dari 20 toko di beberapa kota besar di seluruh Indonesia. Kantor pusat perusahaan saat ini berlokasi di Serpong, Tangerang.
Sebagai perusahaan besar, Dapur Coklat juga memiliki filosofi sebagai mobile station, people. Filosofi Chocolate Kitchen didasarkan pada keyakinan bahwa adalah mungkin untuk berhasil menawarkan produk cokelat dan kembang gula yang inovatif dan berkualitas tinggi kepada kelompok pelanggan yang sangat beragam dengan harga yang wajar untuk memenuhi semua selera.
Masakan cokelat juga terkena dampak pandemi COVID-19, yang telah mempengaruhi banyak bidang kehidupan. Ermey Trisniarty juga harus mengevakuasi antara 30 hingga 40 karyawannya. Ia mengaku sudah tiga hari tidak tidur karena perlu membicarakan keputusan sulit tersebut.
"Saat itu 2020 lalu, saat usia Dapur Cokelat berusia 19 tahun, dipaksa berinovasi menghadapi dua badai besar, salah satunya dipaksa beralih ke platform digital," ucap Ermey.
Meski dihantam pandemi, Ermey masih bisa bertahan dengan berinovasi salah satunya membentuk produk cokelat siap masak yaitu Pemix yang dilengkapi resep asli Dapur Cokelat. Produk terbaru ini lahir karena banyak pelanggan yang takut ke luar rumah, termasuk ke toko Dapur Cokelat.
Berkat kesuksesan Dapur Cokelat, Ermey Trisniarty berhasil menyabet sejumlah penghargaan salah satunya sebagai inspirasi kartini modern hingga perempuan inspirasi Indonesia 2019, versi IPEMI (Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia). Kemudian pada tahun 2019 Ermey dipercaya menjadi official partner open house Istana Negara Republik Indonesia.
(Feby Novalius)