Arief bilang, untuk membangun teknologi tersebut, pihaknya akan mengeluarkan dana sebesar Rp 200 triliun.
"Dengan menggunakan teknologi berbentuk belalai. Jadi belalainya akan memindahkan jagung dari kapal ke kapal. Tidak seperti sekarang pakai terpal, pakai jaring dan itu itu harus kita lakukan khusus jagung, dan teknologinya bisa dipakai untuk green lainnya yang biji-bijian," beber dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)