JAKARTA - Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad memproyeksikan kinerja ekspor dan impor Indonesia mengalami kenaikan pada 2022.
"Ekspor bisa lebih dari USD 290 miliar dan Impor sekitar USD 235 miliar," kata Tauhid kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (14/1/2023).
Lebih lanjut ia menuturkan, faktor pendukung kinerja impor meninggi karena kebutuhan bahan bahku di di dalam negeri masih cukup besar. Maka dari itu banyak industri yang mengambil jalan alternatif dengan mengimpor bahan baku di negara lain.
"(Faktor impornya) karena kebutuhan bahan baku penolong untuk ekspor. Mengingat komponen impor dalam produk ekspor industri kita masih cukup tinggi," ungkap Tauhid.
Hal serupa juga dikatakakan Direktur Eksekutif Celios (Center of Economic and Law Studies), Bhima Yudhistira. Dia bilang, kebutuhan impor tahun 2022 mengalami kenaikan guna pemenuhan bahan baku industri dalam negeri di awal tahun 2023.
"Sementara itu dari sisi ekspor ada kecenderungan melemah karena moderasi harga komoditas terutama sawit dan batubara," tambah Bhima.