Selain itu Margo mencatat terkait peningkatan dan penurunan terbesar ekspor nonmigas beberapa golongan barang HS 2 digit. Kata dia, pada sektor nonmigas yakni yang tertinggi diduduki oleh bahan bakar mineral HS 27 sebesar USD22,15 miliar atau naik 67,46%. Jika, dilihat dari volumenya naik 7,27%.
Sementara, penurunan terbesar ekspor nonmigas terjadi pada karet dan barang dari karet HS 40. Selama setahun terakhir ini jika dibandingkan tahun 2021, mengalami penurunan sebesar USD0,72 miliar atau turun 10,13%. Dilihat dari volumenya turun 11,60%.
"Berdasarkan negara tujuan penurunan terdalam terjadi ekspor ke Amerika Serikat, Tiongkok dan Jepang," sebut Margo.
Margo melanjutkan, sepanjang tahun 2022 dia mencatat peningkatan terbesar ekspor nonmigas terjadi di negara Tiongkok yakni sebesar USD 12,46 miliar. Adapun komoditasnya adalah besi dan baja, nikel, serta biji terak dan abu logam.
"Kemudian disusul oleh negara India, Jepang, Filipinan, dan Malaysia," imbuhnya.
Sedangkan penurunan terbesar ekspor nonmigas yakni di negara Ukraina, Mesir, Myanmar, Georgia, dan Rusia.
(Zuhirna Wulan Dilla)