Beijing telah memberlakukan kebijakan "nol-COVID" yang ketat pada awal pandemi, termasuk penguncian yang cepat dan ketat, karantina, dan pengujian massal di beberapa kota dengan wabah COVID-19 yang signifikan. Langkah itu memicu protes publik yang intens dan tidak biasa di banyak kota di China dan penurunan ekonomi karena penutupan pabrik.
Pemerintah tiba-tiba membalikkan strategi ketat "nol-COVID" pada 7 Desember, tetapi China sekarang sedang berjuang melawan gelombang baru infeksi yang telah menyebabkan kematian hampir 60.000 orang.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)