JAKARTA – Ini biang kerok harga bawang bombai tembus Rp165 ribu. Di Filipina, harga bawang bombai naik tajam bahkan lebih mahal dari harga daging ayam dan sapi.
Lantas mengapa bawang menjadi begitu mahal di Filipina?
Seorang ekonom senior di bank ING Nicholas Mapa mengatakan setidaknya ada dua faktor yang melatarbelakangi kenaikan harga tersebut.
Proyeksi dari Kementerian Pertanian yang dirilis pada Agustus mengindikasikan bahwa Filipina akan memproduksi lebih sedikit bawang dari yang dibutuhkan.
Hasil panen, bagaimana pun lebih buruk dari yang diharapkan, karena Filipina dilanda topan super pada rentang Agustus dan September.
"Sayangnya, impor bawang terlambat dimulai, baru setelah harga melonjak - dan berdekatan dengan masa panen, yaitu pada bulan Februari," jelas Mapa dilansir dari BBC Indonesia, Kamis (19/1/2023).
Pada minggu pertama Januari, pemerintah menyetujui impor sekitar 22 juta ton bawang untuk mengamankan pasokan dan mengendalikan harga.
Bagi beberapa pakar seperti Fermin Adriano, yang pernah menjadi penasihat Kementerian Pertanian, situasi ini merupakan kegagalan serius pemerintahan saat ini.
Menurut dia, itu karena pemerintah mengetahui bahwa produksi dalam negeri rendah dan semestinya mengimpor pasokan yang cukup untuk memenuhi permintaan.
Akibat kenaikan harga itu, otoritas Filipina bahkan menyita pengiriman bawang merah ilegal. Pada awal Januari, bawang senilai USD310.000 (Rp4,6 miliar) dari China dicegat karena hendak diselundupkan dengan label sebagai pakaian.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)