JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan pemerintah terus memperkuat ekosistem hilirisasi di Tanah Air. Dalam pembangunannya investor asing tetap menjadi mitra strategis pemerintah.
Meski Indonesia memiliki pasar potensial dan sumber daya alam (SDA) yang melimpah, namun ada komponen lain yang tidak dimiliki Indonesia.
Misalnya, hilirisasi pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), Indonesia harus menggandeng negara lain untuk mendapatkan lithium.
BACA JUGA:Bahlil Undang Investor untuk Bangun Hilirisasi di Indonesia
"Dalam membangun ekosistem ini bukan berarti kita anti asing, tidak. Kenapa? Dalam membangun ekosistem itu sendiri ada komponen-komponen yang kita tidak punya. Contoh kalau kita mau bicara EV Baterai, lithium kita gak punya," ungkap Erick dalam forum business gathering antara MNC Group dan Kementerian BUMN, Jumat (20/1/2023).
Menurutnya, globalisasi memungkinkan adanya pasar terbuka bagi negara-negara di dunia.
Hanya saja, Indonesia berkomitmen memperkuat ekosistemnya atau secara mandiri membangun industri pertambangan dari hulu ke hilir. Komitmen itu sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo.
"Memang seyogyanya kita itu berani membuat ekosistem Indonesia, bukan ekosistem China, bukan ekosistem Amerika, tapi ekosistem kita," ucapnya.