JAKARTA – Perusahaan Ford Motor berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ke 3.200 pekerja di seluruh Eropa.
Diketahui, sebelumnya Ford melakukan PHK massal di Amerika Serikat (AS) karena pembuat mobil memangkas biaya peralihan ke kendaraan listrik.
Setelah hal ini, mayoritas pekerjaan di Jerman akan terdampak.
Hal itu akan memengaruhi peran dalam pengembangan produk dan wilayah administratif.
BACA JUGA:Spotify PHK 600 Karyawan, Ini Alasannya
Disampaikan oleh Serikat Pekerja IG Metall, setelah rapat dewan kerja luar biasa yang dilaksanakan di pabrik pembuat mobil di Cologne.
Penghapusan pekerjaan ini akan mempengaruhi sekitar 65% pekerjaan pembangunan di Eropa.
Dia juga mengatakan bahwa kegiatan pembangunan di Jerman akan dipindah ke AS.
Hal ini terjadi setelah Ford melakukan PHK ke 3.000 pekerja, terutama yang terjadi di AS pada paruh kedua tahun lalu.
Chief Executive Officer Jim Farley menargetkan pemotongan USD3 miliar atau setara Rp44,8 triliun saat dia berusaha untuk meningkatkan keuntungan.
"Tidak diragukan lagi, kami benar-benar memiliki terlalu banyak orang di beberapa tempat," kata Farley kepada analis pada bulan Juli.
“Kami memiliki keterampilan yang sudah tidak dibutuhkan lagi, dan pekerjaan yang perlu diubah,” tambahnya
Namun, hingga kini Ford menolak untuk mengkonfirmasi peristiwa yang terjadi di Eropa.
Juru bicara mereka mengatakan bahwa belum ada keputusan yang dibuat.
(Zuhirna Wulan Dilla)