Chief Executive Officer Jim Farley menargetkan pemotongan USD3 miliar atau setara Rp44,8 triliun saat dia berusaha untuk meningkatkan keuntungan.
"Tidak diragukan lagi, kami benar-benar memiliki terlalu banyak orang di beberapa tempat," kata Farley kepada analis pada bulan Juli.
“Kami memiliki keterampilan yang sudah tidak dibutuhkan lagi, dan pekerjaan yang perlu diubah,” tambahnya
Namun, hingga kini Ford menolak untuk mengkonfirmasi peristiwa yang terjadi di Eropa.
Juru bicara mereka mengatakan bahwa belum ada keputusan yang dibuat.
(Zuhirna Wulan Dilla)