Ternyata 65% Dapen BUMN Bermasalah Dikelola Pensiunan

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Selasa 24 Januari 2023 17:21 WIB
Kementerian BUMN (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Kementerian BUMN mencatat ada 65% dana pensiun (dapen) BUMN bermasalah. Hal ini dikarenakan dikelola oleh para pensiunan yang tidak memahami mekanisme investasi.

Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury menyatakan bahwa banyak para pensiunan BUMN yang bukan ahlinya justru dipercaya untuk mengelola dana pensiun perusahaan.

"Banyak (para pensiun), masalahnya bukan pensiunan, tapi apakah dikelola oleh orang-orang yang punya keahlian untuk itu," ujar Pahala saat ditemui di Gedung Nusantara II DPR RI, Selasa (24/1/2023).

Pembenahan dapen BUMN menjadi salah satu fokus Kementerian BUMN saat ini. Pahala mencatat, transformasi dana investasi para karyawan perusahaan pelat merah itu perlu dilakukan agar tidak terjadi penyelewengan atau kecurangan.

Salah satu poin yang disoroti adalah sistem pengelolaannya. Dia berharap dengan adanya transformasi tersebut, dapen bisa dikelola oleh para ahli.

"Jangan sampai dikelola oleh, mohon maaf, misalnya para pensiunan yang tidak memahami juga investasi. Itu arahan utamanya seperti itu, dan bagaimana bisa membijaki arahan investasi. Kebijak dapen dan memang betul-betul sesuai dengan perspektifnya lah," ucap dia.

Menteri BUMN Erick Thohir mencatat 65 persen dana pensiun BUMN bermasalah. Hanya 35% BUMN yang mampu mengelola dana pensiunnya dengan baik.

Dia pun memastikan akan melakukan bersih-bersih dana pensiun BUMN di sisa masa jabatannya.

Erick mengakui pengelolaan dana pensiun rawan diselewengkan. Karena itu, dapen BUMN perlu diawasi agar dapat dikelola secara transparan dan profesional.

Adapun Kementerian BUMN menargetkan audit dugaan penggunaan atau korupsi dana pensiun BUMN rampung tahun ini. Hasil audit akan memperlihatkan data detail dapen BUMN yang masuk dalam kategori freud dan mana dapen yang memang tidak dikorupsi.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya